Kalung Syadatina Fatimah

Sayidatina Fatimah adalah puteri kesayangan Rasulullah s.a.w . Pada suatu hari seorang tua yang miskin datang ke rumahnya . "Wahai Fatimah,  aku kelaparan . Rasulullah menyuruhku datang kesini . Mungkin ada sesuatu yang boleh engkau berikan kepada aku ."

"Apa yang hendak aku berikan . Sedangkan dirumahku tiada  ada apa-apa makanan pun ," bisik hati Sayidatina Fatimah . " Tunggu sebentar ya ," kata Fatimah lalu masuk kedalam bilik mengambil sekeping kulit kambing alas tidur anak-anaknya .

" Wahai puteri Rasulallah , ia tidak cukup untuk membeli makanan  ," kata si pengemis. Sayidatina Fatimah rasa serba salah ." Ya Allah , tolonglah hambamu ini ." Tiba-tiba Sayidatina Fatimah teringat seutas kalung pemberian mak ciknya .

Segera Sayidatina Fatimah mengambil kalungnya , kemudian diberikan kepada orang tua itu ." Ya Allah, aku tidak akan dapat membalas kebaikan Fatimah , moga engkau balaskannya dengan syurga ," doa orang tua itu .

Dengan sukacitanya orang tua itu pergi menemui Rasulallah s.a.w . Dia menunjukkan kalung puteri baginda " hai orang tua, mahukan engkau jual kalung itu kepada aku?" Tanya Sayidina Abdul Rahman bin Auf yang ada di sisi baginda. Orang tua itu pun menjual kalung yang berkilau-kilau itu setelah mendapat izin Rasullulah.

"Berikan aku beberapa potong daging untuk aku bawa pulang ke kampung ku," kata orang tua itu.   

Sayidina Abdul Rahman pun menyerahkan dua puluh dinar dan seratus darham beberapa potong roti, daging, pakaian serta seekor unta untuk membawa orang tua ke kampungnya.

"Ya Allah, balas kebaikan Fatimah," doa orang tua itu lagi. Beberapa hari kemudian, seorang hamba sayidina Abdul Rahman bernama saham berjumpa nabi. "Ya Rasulullah, tuan saya menyerahkan kalung ini kepada tuan termasuk diri saya juga di serahkan kepada tuan."

"Pergilah ke rumah Fatimah. Serahkan kalung ini kepada nya. Engkau juga ku berikan kepada Fatimah, " kata Rasulullah dengan senyum.

Saham juga menyampaikan pesan Rasulullah kepada Fatimah. " Alhamdullillah, engkau telah menjadi hak aku. Kini aku akan bebaskan," kata Sayidatina Fatimah. Saham berasa sangat gembira. "Besar sungguh jasa kalung ini. Ia telah mengayakan orang miskin dan kini aku pula bebas."

Begitulah pemurah Sayidatina Fatimah Az Zahrah seperti ayahandanya walaupun miskin, Sayidatina Fatimah tidak menhampakan orang yang memerlukan bantuan. Syurgalah yang layak baginya.